Rabu, 22 September 2010

Kuharap kau tahu.....


Namaku Sakura aku ingin bercerita tentang kisahku,kisahku ini akan kuawali tentang kisahku dan sahabatku yang sangat aku cintai, namanya adalah Vicky.
Disekolah aku mendapat julukan makcomlang, Karena aku sering menjodohkan orang dan rata-rata semuanya berhasil. Tapi ada seorang temanku bernama Cinta dan sainganku dalam belajar bernama Divan, dari dulu aku selalu ingin menjodohkan mereka, namun tidak pernah berhasil. Sampai-sampai Divan bersumpah akan selalu menjadi sainganku dalam belajar selama-lamanya dan dia akan memusuhi aku terus. Yach... Knapa dia harus berkata seperti itu? Padahal aku hanya ingin menjodohkan mereka aja, kenapa dia harus semarah itu?
Suatu hari Vicky putus ama pacarnya, aku ngerasa senang karena setidaknya aku masih punya kesempatan untuk miliki dia, tapi, aku tidak tega ngeliat dia sesedih itu. Akupun bertanya padanya "Vicky, apa kamu tidak ingin mencari cewek lain? Khan banyak yang ingin jadi cewek kamu." Vickypun menjawab "kamu betul juga Sakura, knapa coba aku harus mikirin dia. Kamu mau tidak bantu aku buat nyari cewek baru?"  akupun menjawab "aku mau koq." Vickypun berkata "makasih yach Sakura." dalam hatiku, aku berkata "Vicky, aku mau jadi cewek kamu, kamu tidak perlu nyari cewek lain, didepanmu ada cewek yang mencintaimu"
Keesokan harinya, Vickypun mendapatkan targetnya, temanku yang bernama Asti, akupun membantunya sesuai janji aku. Aku memanggil Asti kekantin, aku berkata " Asti ada seorang cowok yang amat sangat mencintaimu, aku berharap kamu akan mencintainya." lalu Vickypun muncul dan berkata "akulah orangnya As, aku yang mencintai kamu, kamu mau tidak jadi pacar aku?" lalu Asti menjawab " tentu Vicky, aku juga mencintai kamu." dan akhirnya mereka jadian, dan sebelum mereka ngucapin terima kasih, aku pergi karena... Aku tidak tahan ngeliat mereka berdua.

PENGORBANAN SAKURA

Keesokan harinya, ketika aku sedang membersihkan halaman rumahqu tiba-tiba ada bola yang mengenai kepalakuu lalu aku memungut bola tersebut lalu tiba-tiba muncul seorang lelaki yang tidak kukenal sambil marah-marah dan berkata bahwa aku telah mencuri bolanya, aku yang merasa tidak mencuri bola orang tersebutpun berkata “maaf ya aku tidak mencuri bolamu bolamu telah mengenai kepalaku” lalu lelaki tersebut berkata “alah jangan sok berdalih dech jujur aja kalo kamu mau mencuri bolakukan ?” Lalu aku berkata “hei seharusnya kamu tu minta maaf ama aku bukannya malah mencurigai atau memarahiku” lalu lelaki tersebut pergi dan akupun masuk kedalam rumahku.
Keesokan harinya, ketika aku sedang bersantai didepan rumahku lelaki tersebut datang menghampiri aku dan berkata “maafin aku ternyata aku yang salah oya kenalkan namaku Chandra namamu?” Lalu aku menjawab “aku Sakura” lalu sejak saat itu kami menjadi sahabat dan kami selalu bersama.
Namun, kebersamaan kami tidak berlanjut terus, karena pada suatu hari Chandra melihat seorang cewek disebelah rumah ku lalu Chandra bertanya kepadaku “Sakura dia itu siapa?”  Lalu aku menjawab “oh dia, namanya Cinta emang kenapa sich? ”Lalu Chandra menjawab “ayo kita duduk akan aku ceritakan,” Lalu setelah duduk “begini sebetulnya aku menyukainya kamu mau tidak kenalin aku kedia? ”Lalu aku terdiam dan aku menjawab “oh tentu, tentu aku akan kenalin kamu ama dia” lalu Chandra berkata “benarkah? Makasih ya.” Lalu Cinta datang kerumahku untuk mengajakku melatihnya bermain basket dan akupun mengenalkan Chandra ketika aku berkata “Cinta kenalkan ini temanku Chandra dan Chandra kenalkan ini Cinta” lalu Chandra dan Cintapun berjabat tangan sebagai tanda perkenalan.
Sejak saat itu Cinta dan Chandra selalu bersama , Chandra dan Cinta melupakan aku, sahabat mereka . aku yang merasa telah dilupakan oleh sahabat-sahabatkupun mencoba memakluminya karena aku tau kalau Chandra dan Cinta saling mencintai dan apabila aku mengganggu kebersamaan mereka berdua maka mungkin mereka berdua akan memusuhiku.
Suatu hari Cinta datang kerumahku untuk curhat dgnku lalu Cinta berkata “Sakura ternyata Chandra itu orangnya asyik dan romantisya “ lalu aku berkata “iya dia anaknya memang asyik emang ngapa?” “kamu pernah suka ‘tidak ama dia? ”Tanya Cinta lalu aku terdiam dan Cinta menegurku “Sakura kamu kenapa?” “tidak, tidak kenapa–napa kok . Oh, iya kamu bilang apa tadi?” “aku bilang, apa kamu pernah suka ama Chandra atau tidak?” Tanya Cinta, lalu aku menjawab “tidak, aku tidak pernah suka ama Chandra kok kamu jangan khawatir” lalu Cinta berkata “untung dech kamu tidak suka ama Chandra” lalu Cinta pamit pulang denganku.

Malam harinya aku menulis diariku :
Duri,11-Mei-2007
Dear diary...
 sebetulnya aku menyukai Chandra namun aku tau kalau Chandra menyukai Cinta dan Cintapun begitu. Tapi, biarlah karena cinta tidak dapat dipisahkan biarlah aku saja yang mengalah , karena aku hanya bisa mengalah demi cintaku pada Chandra. Biar-biarlah  aku saja yang mengalah.
Keesokan harinya, Chandra datang kerumahku untuk merundingkan apa besok hari yang tepat untuk menembak Cinta atau tidak. Chandra bertanya kepadaku “Sakura, aku berencana untuk nembak Cinta” akupun berkata “jadi?” Lalu Chandra berkata ”menurudmu apa besok adalah waktu yang tepat untuk nembak dia?” Lalu aku menjawab ”tentu..... Besok adalah waktu yang tepat untuk nembak dia karena, karena besok dia ultah” lalu Chandra berkata ”kalau begitu besok ya..... Besok aku akan kesini untuk nyusun rencana”.
Keesokan harinya , Chandra datang kerumahku untuk menyusun rencana. Akhirnya, setelah rencana selesai dibuat, aku bertugas untuk memanggil Cinta, sedangkan Chandra bertugas untuk nyiapin segala mecam kebutuhan dan persiapan pesta. Lalu aku pergi kerumah Cinta, lalu aku menutup mata Cinta dengan sehelai selendang  yang kubawa dari rumahku. Sesampainya dirumahku, selendang yang kupakaikan ketika kulepas, setelah dilepas, Cinta kaget dan berkata “aku ‘tidak nyangka ternyata kalian ingat ama ultah aku, makasih ya.....!!!”  Lalu aku berkata “Cinta, yang ingat akan ultahmu itu adalah Chandra, aku aja yang udah jadi sahabat kamu dari dulu aja ‘tidak ingat. Nah, sekarang kita mulai aja acaranya.”
Lalu mereka mulai permainannya, dan Cinta kena hukumannya dan Cinta memilih hukumannya, lalu aku berkata “Cinta setelah kamu memilih hukuman dan pasangan hukumanmu, maka hukumannya adalah kamu harus menyanyikan sebuah lagu cinta dan pasanganmu adalah Chandra.” Lalu setelah Cinta dan Chandra selesai menyanyi, Chandra mengungkapkan perasaannya pada Cinta, Chandra berkata ”Cinta aku sejak pertama kali bertatap wajah ama kamu aku langsung jatuh cinta ama kamu, kamu mau ‘tidak jadi pacar aku?” Lalu Cinta menjawab “tentu aku juga sejak itu menyukai kamu” lalu melihat hal itu aku berkata ”maaf aku mau kekamar kecil dulu” disana akupun menangis sekencang-kencangnya.
Lalu ketika tangisku udah mereda aku kembali ketempat mereka, lalu akupun memberi selamat pada mereka berdua, dan setelah acara selesai aku  melihat Cinta sedang bermesraan dengan Chandra, dan akupun menulis diariku:
DURI, 12-Mei-2007
Dear diary, hari ini Chandra dan Cinta jadian, aku kini tidak bisa memiliki Chandra lagi, tapi... biarlah cinta tak harus memiliki yang penting dia bahagia walau itu bukan denganku. Biarlah semua berjalan begini, biarlah dia akan menjadi sahabatku, walau itu harus selamanya.... biarlah....
Dan malam itupun aku habiskan untuk menangisi hal itu dan akupun menelpon sahabatku Reva, karena hanya dialah yang dapat membuat perasaanku menjadi lebih baik. Di telepon aku berkata “ halo, ini reva?” Revapun menjawab “ iya... ini Reva, ini siapa yach? “ akupun langsung menjawab “ Reva... ini aku, Sakura.... aku ingin cerita, tentang Chandra” lalu Revapun menjawab  “ kenapa dengan Chandra Sakura?” aku menjawab “ Reva... Chandra jadian ama Cinta.... aku udah coba tabah tapi.... tapi aku tidak bisa menahannya...” Revapun mencoba menenangkanku dengan berkata “ Sakura... sudahlah kamu jangan menangis lagi... yach... kamu harus bisa menerimanya dengan lapang dada, kamu seharusnya senang.... karena Chandra senang... Sakura kamu harus selalu tabah yach... suatu saat nanti pasti akan ada seorang cowok yang akan betul- betul menerima kamu apa adanya, percayalah padaku.... walau ini yang untuk terakhir kalinya.” Akupun menjawab “ Iya Reva aku pasti akan selalu mempercayai kata-katamu, makasih yach.... dach...” akupun menutup teleponku Dan kini aku sudah merasa lebih baik lagi, itu semua karena Reva.
SAHABATKU REVA

 Kesokan harinya... Saat aku terbangun tiba-tiba hpku berdering dan kuambil hpku, dan ternyata ada sms dari reva, isinya:
To : Sakura
                Sakura... Maaf aku tidak berpamitan denganmu, karena aku takut melihatmu menangis, karena aku tau kamu baru punya masalah. Sakura aku tidak akan bisa menjadi teman curhatmu lagi, karena aku haus melanjutkan sekolahku keluar negeri. Dan ini pesan terakhirku... Sakura kamu harus selalu tabah yach dan kamu harus bisa lebih dewasa dalam mengambil sikap.
_reva_
Dan akupun membalasnya:
To: reva
                reva, aku janji aku akan selalu ingat kata2mu, tapi beri tahu aku kamu akan pindah kemana? Blz!
_Sakura_
Akupun menunggu dan menunggu balasaannya, namun sudah hampir 3 bulan dia tidak pernah membalas smsku, namun... Aku percaya dia pasti akan membalasnya.
                suatu hari ada seorang cowok yg sangat tidak kukenal tiba-tiba menyenggolku, dia memakai jaket hitam tertutup, lalu karena karena tersenggol kamipun terjatuh dan jeketnya itupun terbuka dan akupun bisa melihat wajahnya dengan lebih leluasa. Dan ternyata wajahnya sangat mirip sama wajahnya reva. Lalu dia memperkenalkan dirinya dia berkata “kamu ‘tidak apa-apa khan? Oya kenalkan namku fahri, kamu?” Akupun menjawab “aku ‘tidak apa-apa kok, namaku Sakura”.
Sejak saat itu aku dan fahri menjadi sahabat, dan tiba-tiba suatu hari dia menanyakan suatu hal padaku, dia berkata “ Sakura... Apakah kamu pernah mempunyai perasaan dengan reva?” Lalu akupun berkata “sebetulnya... Aku memang mempunyai perasaan yang lebih ama dia, tapi...” Belum sempat aku melanjutkan kata-katakupun fahripun berkata “kamu tenang aja aku akan ada untuk menggancintannya menjadi sahabatmu yang paling setia.”
Lalu keesokan harinya ada kabar dari kelarga reva bahwa reva...
Reva....... Meninggal dunia sebulan yg lalu, dan..... Dan saat itulah aku bertemu ama fahri.
Keesokan harinya ketika aku ingin bertemu ama fahri, tiba-tiba ada sepucuk surat didepan rumahku yg isinya:
Dear sahabatku......
Sakura, maafkan aku, aku pergi tdk berpamitan ama kamu, namun.... Aku hanya ingin kamu tau, bahwa kamu tidak boleh larut dalam kesedihan. Karena.... Masih banyak orang lain yg dapat membuatmu bahagia. Aku ingin kamu selalu tabah dalam menjalani hidup dan kamu harus bisa lebih dewasa dalam mengambil sikap dan kamu harus tau kalo aku sebenarnya adalah reva, sahabat lamamu maafkan aku, aku tidak pernah memberi tahukanmu hal ini, aku tidak tenang melihat keadaanmu yang selalu bersedih memikirkanku.
Sahabatmu
  reva

Aku yang membacanya spontan langsung menangis, dan berkata “reva, aku benci mengakuinya tapi aku benar-benar rindu ama kamu, kenapa kamu harus pergi? Reva.... Kamulah kebahagiaanku...”       

Mencoba bangkit kembali
                Aku selalu dibayangi oleh penyiksaan-penyiksaan masa laluku yang kejam, aku ingin berontak. Namun... apalah dayaku? Aku hanya seorang manusia biasa yang takkan dapat mengubah nasibku. Aku mencoba untuk menjalani hari-hariku seperti biasanya.
                hari ini saat kulihat mading sekolah yang penuh akan coretan-coretan seni dari teman-temanku yang sama sekali tidak kusukai, aku membaca sebuah pengumuman sebuah perlombaan membuat cerpen. Saat itu ada temanku bernama Dino yang menawarkanku untuk ikut, “hei Sakura, coba kamu mengikutinya. Siapa tahu kamu bisa menang!” katanya. Akupun menjawab “wah, boro-boro ikut, tertarik aja ‘gak tuch! tapi... baiklah aku akan mencobanya, eh, aku kekelas dulu ya!” Dinopun menjawabnya dengan senyumannya.
                malam harinya aku mencoba menulis cerpen itu, entah kenapa yang kubuat adalah kisahku dan kenangan-kenanganku bersama Reva. Aku begitu menghayati kisah yang kubuat itu, seolah-olah aku dan Reva sedang bersama. Aku kembali flash back kenangan-kenangan indah itu. Namun, endingnya tidak seperti cerita-cerita yang lainnya, endingku adalah kesedihan, ketakutan dan keputus asaan.
                Sebulan kemudian, Dino datang kekelas mencariku “Sakura-sakura... selamat sakura kamu memenangkannya, lomba cerpen itu” serunya. “benarkah itu Dino?” tanyaku lagi. “ya tentu saja, kamu juara satu!” jawabnya dengan penuh kebahagiaan. Akupun tak sadar memeluk Dino dan berteriak sekencang-kencangnya “yuhu... aku menang!!! Ternyata, semua tak seburuk yang kubayangkan!” dan aku yang melihat Dino tersipu malu karena pelukankupun segera melepaskan pelukanku darinya dan akupun berlari keluar kelas sambil meloncat-loncat kegirangan.

Pacar Sahabatku
                Aku memiliki sahabat bernama Triya, dia selalu menceritakan segalanya padaku. Suatu hari dia memiliki pacar baru dan dia menceritakannya padaku diapun berkata “Sakura, aku punya pacar baru, namnya David. Aku sayang banget dengannya, oya dia anak kuliahan juga lho!!! Sama ama Ardi mantanku dulu.” “Triya, kamu yakin? Kamu mau pacaran lagi ama anak kuliahan? Jujur yach! Aku paling gak seleramu, masa’ anak SMP pacaran ama anak kuliahan? Keburu tua nanti! Lagian kamu mau kejadiannya kaya’ waktu kamu ama Ardi dulu? Ingat Tri, dulu kamu mau diperkosa ama dia!” kataku. Lalu diapun menjawabnya seraya memasukkan permen kedalam mulutnya “Sakura, aku yakin David berbeda ama Ardi, nanti aku temuin dech kalian berdua!” akupun termenung sejenak dan berkta “Baiklah, terserah kamu tapi aku sudah mengingatkanmu!” “Oke bos!” jawabnya sambil tertawa.
                Keesokan harinya David datang menjemput Triya dan dikesempatan itu akupun dikenalkan dengan David “Sakura, ini David, cowok baruku, dan David ini Sakura sahabatku” kata Triya. Lalu aku dan Davidpun bersalaman sebagai perkenalan.
                Sebulan telah berlalu tidak terasa aku dan David kini telah menjadi sahabat baik, pada suatu malam David bercerita kepadaku, katanya “Sakura, kamu mau gak menjaga rahasia ini?” akupun yang penasaranpun bertanya “Memangnya apa?” Davidpun mulai menceritakannya sambil memetik gitar yang ada ditangannya “Jadi begini, aku punya penyakit kangker, aku mohon kamu jangan menceritakannya pada Triya yach! Aku tdak ingin dia terpaksa mencintaiku hanya gara-gara penyakitku saja!” “Baiklah, aku janji aku tidak akan menceritakannya pada Triya!”
                Entah mengapa sejak malam itu aku menjadi simpatik  dengan David. Suatu hari Triya dan David  bertengkar.Triyapun curhat padaku, dia berkata “Sakura, kamu tau gak? Aku punya pacar baru lho!  Namanya Anam, orangnya lebih ganteng daripada David” akupun bertanya padanya “Lalu David gimana?” Diapun menjawabnya sambil tertawa “David aku putusin, benar katamu kalo ama dia ketuaan” akupun yang terkejut langsung memarahinya “Triya kamu kok kaya’ gitu? Khan kasian dia!” lalu Triya yang bingungpun menjawab “Kamu ini gimana sich? Kemaren kamu gak setuju aku pacaran ama dia, sekarang kok kamu berubah?” akupun menjawabnya “Iya, dulu aku memang tidak setuju tapi sekarang berubah, karna.... karna... ah, sudahlah aku jelaskanpun kamu gak bakalan ngerti!” lalu tiba-tiba ada sms masuk diHPku yang ternyata dari David,
To  : Sakura
 Sakura, aku rasa aku memang orang yang paling payah didunia, hanya karna ini aku dapat sakit lagi. Aku mohon kamu datanglah kerumah sakit Bathesda disana aku sedang dirawat, aku ingin betemu kamu untuk terakhir kalinya, karna kamu adalah satu-satunya orang yang mengerti kondisiku. Tapi kamu jangan membawa Triya dan jangan memberitahukannya tentang hal ini! Aku tidak mau dia meraasa bersalah atas apa yang terjadi padaku.

                Akupun seraya berlari keluar menuju parkiran motor dan segera keluar dari mall tempat aku dan Triya belanja.
                Saat aku sampai dirumah sakit aku melihat orang tuanya David sedang menangis sedih, akupun bertanya pada mereka “Om, Tante. Gimana David?” papanya Davidpun menjawabnya “Sakura, David sudah meninggal, dan dia meninggalkan surat ini untukmu“ Akupun langsung mengambilnya dan membacanya, isinya:
                Dear Sakura,
Sakura sahabatku tersayang, terima kasih kamu sudah menjaga rahasiaku. Terima kasih kamu sudah menemaniku selama ini. Terima kasih kamu sudah memberikan chanda dan tawa untukku selama ini. Surat ini takkan cukup untukku mengucapkan terima kasih padamu, karna telah banyak yang kau berikan padaku. Diakhir hidupku ini aku ingin kamu tau bahwa aku sangat sayang padamu, mungkin aneh bila aku sayang padamu karna aku juga menyayangi Triya. Namun, kalau kau ingin mengetahuinya Triya adalah pacar dikehidupanku, sedangkan kamu adalah pacar dihatiku. Aku sangat sayang paamu melebihi sayangku pada Triya, aku sakit saat Triya memutuskanku bukan karna cintaku yang besar padanya namun aku sakit karna aku takut kau akan memusuhiku. Aku.... cinta kamu, aku mohon biarlah perasaan ini aku bawa sampai aku mati...
                                                                                                                                                DAVID
                Tanpa sadar aku menitikkan air mata dan berkata didalam hati “Bodoh kau David, mana mungkin aku memusuhimu hanya gara-gara hal itu!” akupun pamitan pada kedua orang tuanya David dan mengatakan turut berduka cita atas meninggalnya David.

Akhir....
                Aku bingung terhadap nasibku, apakah aku memang sial? Apakah aku memang membawa bencana? Apakah aku selalu diikuti oleh dewa kematian? Kenapa aku harus kehilangan untuk yang kedua kalinya? Mereka orang-orang yang mencintaiku, orang-orang yang berarti, tuhan... apakah tak cukup pengobananku selama ini? Apa salahku? Kenapa aku yang harus mengalaminya? Mungkin aku memang harus menyudahi semuanya, aku... aku ingin segera pergi dari dunia yang kejam ini. Selamat tinggal semuanya, aku sayang pada kalian!!!
                                                                                                                                                SAKURA
               
                “Sakura, kenapa kamu harus seperti ini? Padahal masih ada aku, orang yang tak pernah kau anggap, orang yang tak pernah kau simpan dihatimu, aku... aku Dino, aku sayang kamu!!! Sakura... aku mungkin tak berarti bagimu, tapi kamu berarti untukku dan nisanmu ini... bukti cintaku padamu!!!” 
                                                                                                                                               
                                     
                                               
The end....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar